Solo (Halo DESA.com) – Keraton yang kaya akan kearifan lokal dan keindahan budaya kembali memukau pada Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah di Kraton Surakarta Hadiningrat. Dalam acara yang diselenggarakan di Sasana Narendra, panggung kehormatan Keraton Surakarta, berlangsunglah Hajad Dalem Pangabekten, yang juga dikenal sebagai sungkeman, kepada Sri Susuhunan Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan (SISKS) Pakoe Boewono XIII.
Acara yang penuh makna tersebut menjadi saksi keharmonisan dan kekompakan keluarga Keraton Surakarta Hadiningrat dalam menyambut lebaran. Hadir dalam acara ini adalah kakak perempuan Sri Susuhunan, Gusti Ratu Alit, serta adik-adik Sri Susuhunan seperti Gusti Raspiyah, Gusti Rahmaniyah, dan KGPH Adipati Drs. Dipokusumo M.Si., yang juga Pengageng Parentah Kraton Surakarta Hadiningrat.
Permaisuri Kraton, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakoe Boewono, dengan penuh kelembutan menjadi yang pertama dalam rangkaian sungkeman kepada Sri Susuhunan. Langkahnya diikuti oleh Putra Mahkota Keraton, KGPAA Hamangkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram, dan kemudian putri-putri serta adik-adik Sri Susuhunan, serta seluruh Abdi Dalem yang hadir.
Lebih dari 500 Abdi Dalem dan Sentono Dalem dari berbagai kota dan kabupaten memadati Plataran Sasana Hadi dan Sasana Narendra untuk melaksanakan sungkeman kepada Sri Susuhunan beserta Permaisuri. Suasana keramaian dan keharuan terasa kental di udara, seiring dengan ungkapan rasa hormat dan kebersamaan yang terpancar dari setiap langkah sungkeman.
Tidak hanya keluarga inti Sri Susuhunan, namun juga turut hadir anak-anak dari istri yang terdahulu, seperti GRAj. Putri Purnaningrum, Gusti Timoer Rumbai, Gusti Devi, dan Gusti Ratih, juga turut memeriahkan acara. Kehadiran keluarga raja tersebut semakin menambak kekhusyuan acara tersebut. Bahkan, kehadiran BRM Yudistira, salah satu cucu dari Sri Susuhunan, turut menambah kehangatan dalam pertemuan keluarga itu.
Acara Hajad Dalem Pangabekten tidak hanya menjadi ajang sungkeman semata, tetapi juga menjadi momentum penting dalam mempererat tali silaturahmi dan memperkuat kesatuan serta kebersamaan dalam tradisi kekerabatan Keraton Surakarta Hadiningrat. Semangat kekeluargaan dan rasa hormat terhadap leluhur terus menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan budaya di kraton ini. (jajang/rio/rls)